Kupas Tuntas - Komunitas Marjinal lahir tidak lepas dari kondisi masyarakat yang
tertindas. Dan perlu diketahui bahwa Marjinal tidaklah sebuah group band
(walaupun rockstar semuanya) tetapi Marjinal lebih
mengaktualisasikan dirinya debagai komunitas.
Marjinal juga terkenal sebagai Taring
Babi, AFRA (Anti Fasis Anti
Rasis), dan Tempe Quality. Ini mempunyai arti bahwa mereka ingin
menghancurkan system kepakeman yang berlaku sekarang ini. Marjinal
adalah komunitas yang terbuka untuk siapa saja yang ingin ikut
melawan penindasaan dengan acara yang independen, kreatif, dan adil.
Kegiatan
Selain bermusik, Marjinal juga terlibat aktif dalam gerakaan perlawanan terhadap system yang menghegemoni. Marjinal sering melakukan pengorginisiran dan bekerja sama dengan komunitas yang lain. Marjinal juga melakukan perlawanan lewat graffiti, cukil, sablun, emblem, pin, dan rumah komunitas marjinal selain sebagai ‘home base’ juga sebagai media pendidikan dan distro.
Selain bermusik, Marjinal juga terlibat aktif dalam gerakaan perlawanan terhadap system yang menghegemoni. Marjinal sering melakukan pengorginisiran dan bekerja sama dengan komunitas yang lain. Marjinal juga melakukan perlawanan lewat graffiti, cukil, sablun, emblem, pin, dan rumah komunitas marjinal selain sebagai ‘home base’ juga sebagai media pendidikan dan distro.
Band yang tidak hanya bermusik ini, lirik-lirik yang tersajikan
berbau politik. Mengiklankan sebuah emansipasi dan kritik terhadap
negeri tercintanya, Indonesia. Baca deh lirik lagu Negri Ngeri:
Lihatlah negeri kita
Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas
Samudera biru
Tapi lihatlah negeri kita
Yang tinggal hanyalah cerita
Cerita dan cerita, terus cerita…
Chorus:
Pengangguran merebak luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya
Bocah-bocah kecil merintih
Menghabiskan waktu di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan
Inilah negeri kita
Alamnya kelam tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita…
Sampai kapankah derita ini
Yang kaya darah dan air mata
Yang senantiasa mewarnai bumi pertiwi
Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus
Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus
Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas
Samudera biru
Tapi lihatlah negeri kita
Yang tinggal hanyalah cerita
Cerita dan cerita, terus cerita…
Chorus:
Pengangguran merebak luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya
Bocah-bocah kecil merintih
Menghabiskan waktu di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan
Inilah negeri kita
Alamnya kelam tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita…
Sampai kapankah derita ini
Yang kaya darah dan air mata
Yang senantiasa mewarnai bumi pertiwi
Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus
Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar